Kamis, 07 Maret 2013

Sifat - Sifat Magnet


MENGAMATI SIFAT SIFAT MAGNET
Oleh :
Hery Asmadji, S.Pd
Secara berkala sedikit demi sedikit saya akan berbagi informasi pada rekan – rekan  guru SD untuk mengajari para siswa merumuskan sendiri konsep IPA yang diperlajari melalui pengamatan. Hal ini berangkat dari pengamatan bahwa para guru enggan untuk menyertakan para siswa dalam proses pembelajaran karena memang memerlukan waktu yang lebih banyak untuk melakukan persiapan dan melaksanakannya di kelas. Untuk kali ini saya mencoba untuk merumuskan sifat-sifat magnet. Untuk nama benda, konsep, teori bisa diberitahukan namun untuk pengertian sebaiknya para siswa diminta merumuskan sendiri.
Guru menyediakan beberapa logam, yaitu , tembaga, seng, dan besi yang bersifat magnet.  kemudian dalam sebuah wadah disediakan beberapa bahan dari kertas, kaca, karet,  serbuk besi, peniti, silet, dan paper clips. Kemudian guru meminta kepada siswa untuk menempelkan masing-masing logam (setelah sebelumnya dikenalkan namanya) ke dalam wadah yang berisi sampuran benda-benda tadi. Apa yang terjadi? Ternyata pada magnet menempel serbuk besi, peniti, silet, dan paper clips. Guru memberikan informasi apa bahan-bahan dari benda-benda tersebut. Setelah melakukan pengamatan, siswa kemudian diminta untuk memberikan pengertian tentang  magnet. Semua pendapat ditampung kemudian didiskusikan dan diambil sebagai pengertian bersama, magnet adalah benda yang  dapat menarik benda lain yang terbuat dari besi dan baja.
Guru kemudian mengambil beberapa magnet batang dan membuatnya bisa bergerak bebas, dengan cara digantung dan diletakkan diatas gabus dan diapungkan dalam air. Siswa diminta melakukan pengamatan tentang fenomena yang terjadi. Magnet yang bergerak bebas akan menunjuk arah utara dan selatan. Dari pengamatan ini kemudian siswa diinformasikan bahwa ujung yang menunjuk arah utara disebut kutub utara magnet sedangkan ujung yang menunjuk arah selatan disebut kutub selatan magnet. Kemudian kutub-kutub magnet ditandai dengan memberi warna yang berbeda antara kutub utara magnet dengan kutub selatan magnet. Jadi magnet memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan.
Guru kemudian meminta siswa untuk mendekatkan kutub-kutub magnet sampai jarak tertentu. Melalui pengamatan dapat dilihat bahwa bila kutub-kutub  yang sama dari dua magnet didekatkan pada jarak tertentu akan tolak menolak namun bila kutub yang tidak sama dari dua megnet didekatkan pada jarak tertentu akan tarik menarik (saling menempel). (sifat 1).
Guru menyediakan serbuk besi, kemudian siswa diminta memasukkan magnet ke dalamnya. Setelah diangkat ternyata jumlah serbuk besi yang menempel pada ujung-ujung magnet lebih banyak daripada bagian yang lain. Sehingga bagian dari magnet yang  memiliki kekuatan paling besar terletak pada ujung-ujungnya (kutub-kutubnya. (sifat 2)
Guru kemudian menyediakan paper clips, kertas, karton, dan meja. Paper clips diletakkan di atas kertas kemudian di bawah kertas ditempelkan magnet. Magnet kemudian digeser-geser dan ternyata paper clips di permukaan kertas dapat bergerak sesuai dengan arah gerakan magnet. Percobaan dilanjutkan dengan karton dan kemudian meja dengan cara yang sama. Ternyata ketika pada percobaan dengan meja, paper clips tidak bergerak. Sehingga kekuatan magnet (yang kemudian disebut gaya magnet) dapat menembus benda-benda dengan ketebalan tertentu. (sifat 3)
Betapa makan waktu mengajari siswa melalui pengamatan. Tentu menjadi sangat berbeda ketika kemudian konsep-konsep tersebut di atas diinformasikan saja kepada para siswa. Namun melalui pengamatan para siswa berlatih untuk mengamati, mengumpulkan data, kemudian menggunakan data itu untuk merumuskan konsep. Luar biasa, mereka akan selalu terkenang dengan bagaimana konsep-konsep itu ditemukan oleh para ahli pada jaman dulu. Disini para guru bisa memasukkan nilai-nilai untuk menghargai para penemu dan memotivasi mereka agar juga bisa menjadi penemu dengan rajin melakukan pengamatan. Suasana belajar dibuat menyenangkan, mereka belajar sambil bermain dan tidak terasa bahwa hari ini sudah begitu banyak konsep yang bisa mereka rumuskan sendiri. Siswa akan ingin agar peristiwa ini diulangi lagi pada pelajaran berikutnya. Pengalaman menunjukkan bahwa gairah belajar siswa meningkat, selamat mencoba bagi yang belum pernah dan selamat menginovasi dengan cara baru bagi yang sudah sering melakukan. Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar