Manfaat ICT dalam Dunia Pendidikan
Hery Asmadji, S.Pd
A. Pengertian Teknologi Informasi dan Teknologi
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan
untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan juga merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk
mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan
komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan. Teknologi Komunikasi digunakan
agar data dapat disebar dan diakses secara global. Peran yang dapat diberikan
oleh aplikasi TIK adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti
informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Juga dapat
berkomunikasi dengan biaya murah seperti fasilitas email yang dapat kita
pergunakan dengan mudah di internet.
Perkembangan information and communication technology (ICT)
atau yang lebih dikenal dengan teknologi informasi dan teknologi (TIK) yang
sangat pesat memberikan dampak yang luar biasa pada kehidupan kita sehari-hari.
Hampir semua aspek kehidupan, kini telah dimasuki oleh ICT/TIK dengan taraf
yang berbeda-beda, tak terkecuali pada bidang pendidikan.
B. Aplikasi TIK/ICT dalam Pembelajaran
Pada saat ini, pembelajaran ICT di lingkungan
sekolah/universitas merupakan hal yang sangat penting. Hal ini dikarenakan
semakin meningkatnya kebutuhan informasi dan komunikasi dalam berbagai
keperluan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
ICT yang secara sederhana disimbolkan oleh perangkat komputer dan jaringan
internet serta perangkat komunikasi telah banyak dimanfaatkan untuk
meningkatkan produktivitas kerja para pelajar mulai dari sekolah dasar hingga
perguruan tinggi.
Bicara tentang TIK/ICT akan erat hubungannya dengan yang
namanya komputer. Pada saat seperti inilah diperlukan alat bantu pengajaran,
salah satunya adalah pembelajaran berbasis ICT (komputer multimedia). Aplikasi
komputer sebagai alat bantu pendidikan sangatlah menguntungkan. Misalnya, dalam
hal pengolahan data berupa naskah atau teks, dapat menggunakan aplikasi
MSOffice yaitu microsoft office word. Sedangkan untuk pengolahan data
berupa angka, kita dapat menggunakan aplikasi MSOffice yaitu microsoft
office excel.
Selain itu, komputer juga menyediakan aplikasi yang
berhubungan dengan proses pembelajaran dengan metode presentasi. Aplikasi komputer yang dapat digunakan untuk hal ini adalah
microsoft office power point. Program Microsoft Power Point
menampilkan menu-menu yang berguna dalam pembuatan wacana multimedia yang
bersifat tutorial. Menu-menu tersebut adalah menu animasi; menu untuk memasukan
(import file) suara, video, dan gambar animasi; dan menu tautan (hyperlink)
untuk menghubungkan antara satu simpul (node) atau file dengan simpul atau file
lainnya.
Komputer memungkinkan siswa belajar sesuai
dengan kemampuan dan kecepatannya dalam memahami pengetahuan dan informasi yang
ditayangkan. Penggunaan komputer dalam proses belajar membuat siswa dapat
melakukan kontrol terhadap aktivitas belajarnya.
Satu bentuk produk TIK yang sedang
menjadi “trend” adalah internet yang berkembang pesat di penghujung abad 20 dan
di ambang abad 21. Kehadiran internet telah memberikan dampak yang cukup besar
terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Internet
merupakan salah satu instrumen dalam era globalisasi yang telah menjadikan
dunia ini menjadi transparan dan terhubungkan dengan sangat mudah dan cepat
tanpa mengenal batas-batas kewilayahan atau kebangsaan. Melalui internet setiap
orang dapat mengakses ke dunia global untuk memperoleh informasi dalam berbagai
bidang dan pada gilirannya akan memberikan pengaruh dalam keseluruhan
perilakunya. Dalam kurun waktu yang amat cepat beberapa dasawarsa terakhir
telah terjadi revolusi internet di berbagai negara serta penggunaannya dalam
berbagai bidang kehidupan. Keberadaan internet pada masa kini sudah merupakan
satu kebutuhan pokok manusia modern dalam menghadapi berbagai tantangan
perkembangan global. Kondisi ini sudah tentu akan memberikan dampak terhadap
corak dan pola-pola kehidupan umat manusia secara keseluruhan. Dalam kaitan
ini, setiap orang atau bangsa yang ingin lestari dalam menghadapi tantangan
global, perlu meningkatkan kualitas dirinya untuk beradaptasi dengan tuntutan
informasi yang berkembang.
Melalui internet setiap orang dapat berkomunikasi. Bahkan,
dunia pendidikan pun tidak luput untuk memanfaatkannya sehingga kelas maya
dapat tercipta. Internet menawarkan banyak fasilitas untuk dunia pendidikan.
Fasilitas komunikasi yang disediakan internet telah memungkinkan kelas online
menjadi kenyataan dengan mempergunakan halaman web berbasis teks, surat
elektronik (e-mail), pertukaran teks dan atau suara secara langsung (Internet
Relay Chat), dan berbagai fasilitas multimedia interaktif. Dengan demikian,
kegiatan belajar-mengajar dapat dilaksanakan, baik yang bersifat tertunda
(delayed, seperti melalui (e-mail) maupun secara langsung atau instan
(real-time, misalnya melalui IRC dan audio-video conferencing). Pengajar dan
peserta didik dapat melakukan komunikasi lintas waktu sehingga pembelajaran
dapat dimasimalkan untuk pencapaian hasil belajar.
Menghadapi abad ke-21, UNESCO melalui “The
International Commission on Education for the Twenty First Century”
merekomendasikan pendidikan yang berkelanjutan (seumur hidup) yang dilaksanakan
berdasarkan empat pilar proses pembelajaran, yaitu: Learning to know
(belajar untuk menguasai pengetahuan), Learning to do (belajar untuk
menguasai keterampilan ), Learning to be (belajar untuk mengembangkan
diri), dan Learning to live together (belajar untuk hidup
bermasyarakat). Untuk dapat mewujudkan empat pilar pendidikan di era
globalisasi informasi sekarang ini, para guru sebagai agen pembelajaran perlu
menguasai dan menerapkan TIK dalam pembelajaran di sekolah.
Menurut Rosenberg (2001), dengan
berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses
pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke,
di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau saluran, (4)
dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, dan (5) dari waktu siklus ke
waktu nyata.
Komunikasi sebagai media
pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti
telepon, komputer, internet, e-mail, dan sebagainya. Interaksi antara guru dan
siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan
menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus
berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh
informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space
atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Di sinilah peran
guru untuk membuat kurikulumnya sendiri yang dapat membuat peserta didik
belajar secara aktif.
Hal yang paling mutakhir adalah
berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya,
yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah
lain yang makin populer saat ini ialah e-learning yaitu satu model
pembelajaran dengan menggunakan media TIK khususnya internet. Menurut Rosenberg
(2001), e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam
penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria
yaitu: (1) e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk
memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi,
(2) pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan
teknologi internet yang standar, (3) memfokuskan pada pandangan yang paling
luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional.
Sejalan dengan perkembangan TIK itu sendiri pengertian e-learning menjadi
lebih luas yaitu pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi
seperti telepon, audio, video tape, transmisi satellite atau komputer
(Soekartawi, Haryono dan Librero, 2002).
Selain e-learning, potensi TIK
dalam pembelajaran di sekolah dapat juga memanfaatkan e-laboratory dan e-library.
Adanya laboratorium virtual (virtual lab) memungkinkan guru dan siswa
dapat belajar menggunakan alat-alat laboratorium atau praktikum tidak di
laboratorium secara fisik, tetapi dengan menggunakan media komputer.
Perpustakaan elektronik (e-library) sekarang ini sudah menjangkau
berbagai sumber buku yang tak terbatas untuk bisa diakses tanpa harus membeli
buku/sumber belajar tersebut.
C. Dampak Positif dan Negatif Pembelajaran yang Menggunakan
ICT/TIK
Seiring berkembangnya zaman, ICT/TIK semakin digunakan di
dunia pembelajaran, hal itu bisa terjadi karena ICT/TIK dirasa membawa
keuntungan baik bagi pengajar maupun pelajar, keuntungan atau dampak positif
dari pembelajaran yang menggunakan ICT/TIK tersebut antara lain adalah :
1.
Pelajar jadi lebih mudah dalam
belajar, karena kebanyakan pelajra lebih suka praktek dibandingkan teori.
2.
Pengajar jadi lebih mudah mengajar
jadi lebih mudah menyampaikan materi dengan membuat presentasi – presentasi.
3.
Bagi pelajar maupun pengajar,
pemberian dan penerimaan materi atau tugas tidak harus bertatap muka, jadi jika
pengajar berhalangan hadir tetap dapat memberi tugas atau materi melalui
e-mail.
4.
Dalam membuat laporan baik bagi
pelajar, maupun pengajar jadi lebih mudah karena jika memakai komputer, akan
mudah dikoreksi jika ada kesalahan.
5.
Dalam belajar, baik pelajar maupun
pengajar akan lebih mudah mencari sumber karena adanya internet.
6.
Pembelajaran yang menggunakan
ICT/TIK bisa dibuat menjadi lebih menarik, misalnya dengan memunculkan gambar
atau suara, sehingga pelajar menjadi lebih antusias untuk belajar.
Segala
sesuatu pasti ada dampak positif dan negatif, tidak terkecuali pembelajaran
yang menggunakan ICT/TIK
1.
Pembelajaran yang menggunakan
ICT/TIK hanya bisa dilaksanakan oleh sekolah yang mampu, bagi sekolah – sekolah
yang kurang mampu akan ketinggalan, dan siswanya akan kesulitan jika mereka
masuk ke sekolah lanjutan di kota besar yang sudah sering menggunakan ICT/TIK
2.
Setiap pelajar harus mendapat fasilitas
yang sama, jadi dalam pembelajaran yang menggunakan komputer, setiap pelajarnya
harus memakai 1 komputer yang memadai, jika komputer yang dalam kondisi baik
hanya sebagian, aka nada siswa yang hanya menonton, sehingga mereka tidak
menguasai penggunaan komputer
3.
Dalam pembelajaran, siswa – siswa
yang tidak antuasias dalam penerimaan materi sering kali lebih suka main game
selama pembelajaran, sehingga mereka tidak konsentrasi dan tidak menerima
materi yang diajarkan.
4.
Dalam pembelajaran yang menggunakan
internet yang tidak dibatasi, sering kali pelajar menggunakan internet bukan
untuk keperluan belajar, misalnya membuka situs youtube untuk menonton video
dalam proses belajar
5.
Bagi pengajar yang malas masuk kelas
cenderung memberi tugas – tugas yang memanfaatkan internet sehingga tatap muka
dengan pelajar jarang terjadi, akibatnya pengajar tidak mengenali pelajarnya.
Daftar
Pustaka
http://bptpdisdikjabar.net/content/read/fungsi_teknologi_informasi_dan_komunikasi_dalam_pembelajaran.html
http:// www.wijayalabs.wordpress.com
http://bptpdisdikjabar.net/content/read/fungsi_teknologi_informasi_dan_komunikasi_dalam_pembelajaran.html
http://aristorahadi.wordpress.com/2008/08/23/peran-tik-dalam-pembelajaran/
http://www.slideshare.net/guest2d1e29/pemanfaatan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-sebagai-media-pembelajaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar