Oleh Drs. Hery Asmadji
DOA PARA PELAUT YANG
TABAH
Sapardi djoko damono
Sapardi djoko damono
- Kami berjanji kepada sejarah
- Untuk pantang menyerah
- Bukankah telah kami lalui pulau demi pulau, selaksa pulau
- Dengan perahu yang semakin mengeras
- oleh air laut.
- Selalu bajakan otot-otot lengan kami, ya Tuhan,
- Yang tetap mengayuh entah sejak kapan;
- Barangkali akan segera memutih rambut kami ini,
- Satu demi satu merasa letih, dan tersungkur mati,
- Tapi berlaksa anak-anak kami akan memegang dayung
- serta kemudi
- menggantikan kami
- kamillah yang telah mengayuh perahu-perahu sriwijaya serta majapahit
- mengayuh perahu-perahu makassar dan bugis,
- sebab kami telah bersekutu dengan sejarah
- untuk menundukkan lautan.
- Dan laut yang memberontak dalam prahara dan topan
- Adalah alas an yang paling baik
- Untuk menguji kesetiaan dan bakti kami
- padaMu
- barangkali beberapa orang putus otot-otot lengannya,
- yang lain pecah tulang-tulangnya,tapi anak-anak kami yang setia
- segera mengubur mereka di laut, dan melanjutkan
- perjalanan yang belum selesai ini.
- Biarlah kami bersumpah kepada sejarah, ya Tuhan,
- Untuk membuat bekas-bekas yang tak terbatas
- di lautan
Tema yang digunakan dalam puisi Doa para pelaut yang tabah
ini adalah tema perjuangan
Dalam puisi Doa Para Pelaut Yang Tabah karya Sapardi
Djoko Damono ini sajaknya menggambarkan tentang makna kehidupan, bahwa
hidup tidak boleh menyerah. Dan kita selalu bernaung dalam Tuhan.
Amanat kaya akan pesan moral berupa kebaikan.
Amanat dari puisi ini adalah agar kita yakin dan kita pantang menyerah dalam menghadapi masa depan dan kenyataan yang terjadi.
Amanat dari puisi ini adalah agar kita yakin dan kita pantang menyerah dalam menghadapi masa depan dan kenyataan yang terjadi.
KESIMPULAN
Doa para pelaut yang tabah menggambarkan tentang semangat yang berkobar-kobar.
Pada baris pertama sampai baris ke lima menggambarkan
tentang perjuangan para pelaut yang tak pantang menyerah terhadap halangan
apapun. Meski dengan segala kekurangannya mereka telah berani mengrikarkan
janji kepada sejarah.
Pada baris ke enam sampai kesembilan menggambarkan bahwa sekuat apapun manusia mereka juga harus ingat akan Tuhan. Di sini menggambarkan bahwa para pelut memohon kepada Tuhan agar selalu diberi kekuatan untuk dapat mengarungi lautan.
Pada baris kesepuluh sampai keenambelas menggambarkan akan kepercayaan diri yang tinggi dan membakar semangat. Disini juga menggambarkan betapa agung kekuasaan yang mereka raih
”kamillah yang telah mengayuh perahu-perahu sriwijaya serta majapahit
Mengayuh perahu-perahu makassar dan bugis….”
Pada baris ketujuhbelas sampai keduapuluhtujuh menggambarkan sebuah pengorbanan-pengorbanan yang harus mereka tempuh untuk menundukkan lautan.disini juga berisi tentang sumpah mereke kepada Tuhan.
Pada baris ke enam sampai kesembilan menggambarkan bahwa sekuat apapun manusia mereka juga harus ingat akan Tuhan. Di sini menggambarkan bahwa para pelut memohon kepada Tuhan agar selalu diberi kekuatan untuk dapat mengarungi lautan.
Pada baris kesepuluh sampai keenambelas menggambarkan akan kepercayaan diri yang tinggi dan membakar semangat. Disini juga menggambarkan betapa agung kekuasaan yang mereka raih
”kamillah yang telah mengayuh perahu-perahu sriwijaya serta majapahit
Mengayuh perahu-perahu makassar dan bugis….”
Pada baris ketujuhbelas sampai keduapuluhtujuh menggambarkan sebuah pengorbanan-pengorbanan yang harus mereka tempuh untuk menundukkan lautan.disini juga berisi tentang sumpah mereke kepada Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar